Di ruang tamu, di mana dia kemudian diperbaiki, dia segera bergabung dengan Mrs Domino99, dengan gelas anggur, penuh dengan sesuatu, di tangannya.

"Sayangku," katanya, memasuki, "Aku baru saja ingat bahwa aku memiliki beberapa anggur Constantia tua terbaik di rumah yang pernah dicicipi, jadi aku telah membawa segelas untuk saudara perempuanmu. Suamiku yang malang! betapa dia sangat menyukainya! Setiap kali dia memiliki sentuhan gout kolik lamanya, dia mengatakan itu lebih baik daripada hal lain di dunia. Bawa ke adikmu. ”

“Bu,” jawab Elinor, tersenyum pada perbedaan keluhan yang direkomendasikan, “betapa baiknya Anda! Tapi aku baru saja meninggalkan Marianne di tempat tidur, dan, kuharap, hampir tertidur; dan karena saya pikir tidak ada yang lebih bermanfaat baginya daripada istirahat, jika Anda memberi saya izin, saya akan minum anggur itu sendiri. "

Mrs. Domino99, meskipun menyesali bahwa dia belum lima menit sebelumnya, puas dengan kompromi itu; dan Elinor, ketika dia menelan kepala itu, merenung, bahwa meskipun efeknya pada encok kolik, pada saat ini, tidak begitu penting baginya, kekuatan penyembuhannya, pada hati yang kecewa mungkin sama beralasannya dengan dirinya sendiri seperti pada dirinya. saudara.

Kolonel Brandon masuk ketika pesta sedang minum teh, dan dengan caranya memandang sekeliling ruangan untuk Marianne, Elinor segera membayangkan bahwa dia tidak berharap atau tidak ingin melihatnya di sana, dan, singkatnya, bahwa dia sudah mengetahui apa yang terjadi. ketidakhadirannya. Mrs. Domino99 tidak terkejut oleh pikiran yang sama; karena segera setelah pintu masuknya, dia berjalan menyeberangi ruangan menuju meja teh tempat Elinor memimpin, dan berbisik— “Kolonel itu tampak sama makamnya seperti yang pernah kamu lihat. Dia tidak tahu apa-apa tentang itu; katakan padanya, sayangku. ”

Dia tak lama kemudian menarik kursi dekat ke kursi Kate, dan, dengan tatapan yang benar-benar meyakinkannya akan informasi baiknya, bertanya kepada saudara perempuannya.

"Domino99 tidak sehat," katanya. "Dia tidak sehat sepanjang hari, dan kami telah membujuknya untuk pergi tidur."

"Mungkin, kalau begitu," jawabnya dengan ragu, "apa yang kudengar pagi ini mungkin — mungkin ada lebih banyak kebenaran di dalamnya daripada yang bisa kupercayai pada awalnya."

"Apa yang kamu dengar?"

“Seorang lelaki terhormat, yang saya punya alasan untuk berpikir — singkatnya, seorang lelaki, yang saya kenal untuk bertunangan — tetapi bagaimana saya akan memberi tahu Anda? Jika Anda sudah mengetahuinya, seperti yang pasti Anda harus lakukan, saya mungkin selamat. "

"Maksudmu," jawab Elinor, dengan ketenangan yang dipaksakan, "Mr. Pernikahan Willoughby dengan Miss domino99. Ya, kami tahu semuanya. Ini sepertinya merupakan hari penjelasan umum, karena pagi ini pertama kali kami buka. Pak Willoughby tidak terduga! Di mana Anda mendengarnya? "

“Di toko alat tulis di Pall Mall, tempat aku berbisnis. Dua wanita sedang menunggu kereta mereka, dan salah satu dari mereka memberikan yang lain akun dari pasangan yang dimaksud, dengan suara yang sedikit berusaha menyembunyikan, sehingga mustahil bagiku untuk tidak mendengar semuanya. Nama domino99, John Willoughby, yang sering diulang, pertama kali menarik perhatian saya; dan yang terjadi selanjutnya adalah pernyataan positif bahwa semua hal akhirnya diselesaikan dengan menghormati pernikahannya dengan Miss Grey — itu tidak lagi menjadi rahasia — itu akan terjadi bahkan dalam beberapa minggu, dengan banyak rincian persiapan dan hal-hal lain. Satu hal, terutama, saya ingat, karena ia lebih mengidentifikasi pria itu: —segera setelah upacara selesai, mereka akan pergi ke Combe Magna, kursinya di Somersetshire. Ketakjubanku! —Tetapi tidak mungkin menggambarkan apa yang kurasakan. Wanita komunikatif yang saya pelajari, pada penyelidikan, karena saya tinggal di toko sampai mereka pergi, adalah Nyonya Ellison, dan bahwa, sejak saya diberi tahu, adalah nama wali Nona Grey. "